Pemberdayaan Masyarakat Pada Masa Pandemi sebagai Implementasi Bela Negara“ Yogyakarta, 27 Oktober 2021 ISBN: -9 [73] INOVASI DAN PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN MAKANAN KELOMPOK PETANI PISANG DI SENDANGMULYO Bambang Sugiarto1, Mohamad 3Irhas Effendi2, Nuruni Ika Kusuma Wardhani
Tahapan akhir dalam usaha pengolahan makanan adalah? persiapan bahan memanir memotong menyajikan memasak Jawaban yang benar adalah D. menyajikan. Dilansir dari Ensiklopedia, tahapan akhir dalam usaha pengolahan makanan adalah menyajikan. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. persiapan bahan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. memanir adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. memotong adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. menyajikan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. memasak adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. menyajikan. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. Prosesakhir dari suatu rangkaian perencanaan usaha adalah pemasaran. Seringkali pemasaran dianggap sebagai ujung tombak suatu bisnis, walaupun semestinya semua tahap pada perencanaan bisnis tetap penting. A. Pemasaran Langsung Budi Daya Tanaman Pangan Pemasaran Langsung Dan Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan Dalam sebuah perusahaan, sangat penting untuk memastikan setiap produk yang dibuat atau diproduksinya memenuhi standar maupun kriteria yang telah ditentukan perusahaan. Dengan melakukan pengendalian mutu atau yang lebih dikenal dengan quality control. Melalui quality control itu sendiri kamu juga dapat memastikan dan memberikan kepastian kepada klien maupun pelanggan. Melalui pengendalian mutu yang dilakukan juga dapat mengetahui kualitas atau mutu yang ada dari sebuah produk sebelum disebarkan atau dijual ke khalayak umum sebagai calon konsumen. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dari quality control atau pengendalian mutu ini, beserta berbagai jenis, dampak, serta contohnya. Simak informasi berikut. Pengertian Quality Control atau Kendali Mutu Tujuan Quality Command atau Kendali Mutu Faktor Pengaruh dari Quality Command atau Kendali Mutu Anda Mungkin Juga Menyukai 1. Kemampuan pengolahan 2. Spesifikasi yang valid 3. Ketidaksesuaian yang diperoleh four. Anggaran Mutu Jenis Quality Command atau Kendali Mutu i. Quality control internal 2. Quality command external Proses Quality Control ane. Program 2. Exercise 3. Check four. Action Dampak dari Quality Control Metode dari Quality Control Contoh dari Quality Control Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Kategori Ilmu Ekonomi Materi Terkait Pengertian Quality Command atau Kendali Mutu Quality command atau yang sering disebut juga dengan kendali mutu merupakan sebuah proses penelitian produk yang dilakukan perusahaan selama proses produksi yang berlangsung guna menjaga serta memperoleh kualitas produk yang telah ditentukan kriteria serta standarnya. Berbagai kegiatan dilakukan dalam proses quality command ini seperti melakukan pengawasan, melakukan pengujian ataupun pengetesan sebuah produk, serta memeriksa setiap langkah proses produksi yang dilakukan dalam membuat atau menciptakan sebuah produk. Assauri 2004 menyatakan definisi pengendalian mutu sebagai suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjamin segala proses produksi serta operasi yang ada dalam menciptakan sebuah produk berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan jika terjadi suatu kesalahan maka dapat diperbaiki agar rencana yang ada tetap dapat dilaksanakan. Menurut Gaspersz 2005 pengendalian mutu merupakan sebuah metode serta mobilitas operasional yang dapat digunakan dalam menciptakan sebuah produk yang memiliki standar mutu yang diinginkan. Ginting 2007 juga mendefinisikan pengendalian kualitas sebagai sebuah teknik pembenaran serta pengawasan yang dilakukan untuk menjaga kualitas suatu produk maupun prosedur yang dilakukan pada perencanaan proses produksi yang telah dibuat, penggunaan alat yang sesuai, pengawasan yang dilakukan secara konstan serta melakukan korektif jika memang dibutuhkan. Prawirosentono 2007 juga mengungkapkan pengendalian kualitas adalah sebuah aktivitas sistematis yang dimulai dari adanya standar mutu bahan, yang kemudian berlanjut ke proses produksi serta pengelolaan barang yang awalnya setengah jadi dan kemudian menjadi barang atau produk jadi yang dapat dipasarkan, selanjutnya berbagai standar distribusi yang digunakan untuk memasarkan barang maupun jasa ke konsumen. Dalam prosesnya, quality control atau kendali mutu ini sendiri dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan baik secara transmission maupun mod. Untuk manual sendiri, seringkali perusahaan membentuk sebuah tim kendali mutu yang bertugas untuk memastikan segala proses produksi yang berjalan sesuai dengan standar yang ada. Sedangkan, proses modernistic seringkali menggunakan teknologi yang lebih efisien karena menggunakan alat. Berikut ini beberapa tanggung jawab sebagai tim quality control atau kendali mutu di dalam sebuah perusahaan. Tanggung jawab pertama adalah mampu memantau segala perkembangan suatu produk yang sedang berada dalam tahap produksi sehingga kualitas serta kriteria yang ada tetap terjaga dan produk dapat selesai dengan tepat waktu dan sesuai keinginan. Tanggung jawab kedua adalah mampu bertanggung jawab dalam memantau, menganalisis, melakukan penelitian, dan juga melakukan uji coba suatu produk yang sudah dihasilkan. Tanggung jawab ketiga adalah mampu memverifikasi atau mengkonfirmasi kualitas produk yang sudah dihasilkan melalui berbagai kriteria dan penilaian yang dimiliki perusahaan. Tanggung jawab keempat adalah mampu mengawasi atau memonitor segala proses produksi pada setiap tahapnya dalam penciptaan sebuah produk. Tanggung jawab kelima adalah mampu mengetahui jika produk yang diciptakan memiliki kualitas yang rendah dan dapat meminta tim produksi untuk melakukan pengolahan ulang. Tanggung jawab keenam adalah mampu memastikan bahwa produk yang diciptakan dalam proses produksi tersebut memenuhi standar perusahaan yang ada serta memenuhi mutu ISO. Tanggung jawab ketujuh adalah mampu mengidentifikasi segala permasalahan maupun isu yang terjadi yang berhubungan dengan kualitas produk yang diciptakan sehingga dapat mencari solusi yang baik untuk perusahaan. Tanggung jawab kedelapan adalah mampu membuat catatan atau melakukan dokumentasi segala produk yang sudah dibuat sebelumnya agar dapat menjadi referensi di kemudian hari bagi perusahaan. Tujuan Quality Control atau Kendali Mutu Sebuah perusahaan dalam melakukan kendali mutu memiliki berbagai tujuan. Berikut beberapa tujuan adanya quality control pada sebuah perusahaan. Anda Mungkin Juga Menyukai Tujuan pertama untuk mengawasi proses produksi sebuah barang maupun jasa sebuah perusahaan. Tujuan kedua untuk mengawasi setiap tahapan yang ada dalam kaitannya dengan proses produksi barang atau jasa tersebut. Tujuan ketiga untuk memastikan setiap barang maupun jasa yang dibuat oleh perusahaan tersebut terjaga kualitasnya. Tujuan keempat adalah mampu merekomendasi pengolahan ulang terhadap produk maupun jasa yang memiliki kualitas rendah. Tujuan kelima adalah mampu memberikan rekomendasi kepada pimpinan perusahaan agar produk yang diciptakan dapat maksimal. Tujuan keenam adalah mampu membuat catatan berupa analisis segala hal maupun langkah yang dilakukan dalam proses produksi sehingga dapat dijadikan referensi di kemudian hari. Tujuan ketujuh adalah mampu mencatat atau mendata segala tes maupun hasil inspeksi yang dilakukan terhadap produk dari perusahaan tersebut. Tujuan kedelapan adalah mampu memastikan segala produk yang diproduksi dapat memenuhi standar. Salah satu contohnya adalah mutu ISO. Tujuan kesembilan adalah mampu bertanggung jawab kepada perusahaan untuk dapat menciptakan sebuah produk dengan kualitas yang baik. Tujuan kesepuluh adalah mampu melakukan verifikasi terhadap kualitas dari sebuah produk yang sesuai dengan standar dan kriteria yang ada yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Tujuan kesebelas adalah mampu menjaga serta mendata segala proses inspeksi serta protokol yang digunakan dalam proses produksi. Tujuan kedua belas adalah mampu bertanggung jawab dalam mengidentifikasi segala masalah maupun isu yang terjadi dalam proses produksi serta menemukan solusi yang tepat. Faktor Pengaruh dari Quality Control atau Kendali Mutu Menurut Assauri 2004 faktor pengaruh dari quality control atau kendali mutu terdiri dari empat faktor yang terdiri dari kemampuan pengolahan, spesifikasi yang valid, ketidaksesuaian yang diperoleh, serta anggaran mutu. Simak informasi berikut. ane. Kemampuan pengolahan Faktor pengaruh dari kendali mutu yang pertama adalah kemampuan pengolahan. Dimana jika sebuah perusahaan menginginkan rencana yang ada berjalan dengan baik maka kemampuan dalam proses produksinya harus disesuaikan. Hal ini dikarenakan ketika batasan proses produksi yang ada melebihi kemampuan proses produksi maka pengendalian tersebut menjadi tidak berguna. ii. Spesifikasi yang valid Faktor pengaruh dari kendali mutu yang kedua adalah spesifikasi yang valid dimana keterangan yang item dari sebuah produk yang dihasilkan harus bisa berlaku, hal ini jika dinilai dari kemampuan pengolahan yang dilakukan serta kebutuhan konsumen. Sehingga sebelum adanya pengendalian mutu lebih baik memastikan terlebih dahulu spesifikasi yang ada dapat berlaku dengan baik. 3. Ketidaksesuaian yang diperoleh Faktor pengaruh dari kendali mutu yang ketiga adalah ketidaksesuaian yang diperoleh. Dengan adanya pengendalian mutu diharapkan dapat meminimalisir perbedaan kualitas antara produk apalagi terdapat produk dengan kualitas yang rendah. Dengan adanya pengendalian mutu tersebut akan memiliki hubungannya dengan seberapa banyak produk yang akan diterima dan dipasarkan ke masyarakat. 4. Anggaran Mutu Faktor pengaruh dari kendali mutu yang keempat adalah anggaran mutu yang merupakan suatu hal yang penting dan memiliki pengaruh yang besar dimana seringkali anggaran mempengaruhi kualitas dari bahan yang digunakan dalam proses produksi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil produk akhir dari perusahaan tersebut. Jenis Quality Control atau Kendali Mutu Berdasarkan produknya, kendali mutu atau quality control dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu quality command internal dan quality control external. Simak informasi berikut. 1. Quality control internal Jenis pengendalian mutu yang pertama adalah quality control internal yang merupakan bentuk pengendalian mutu yang memiliki hubungan secara langsung dalam pembuatan protokol internal yang dibuat sebuah perusahaan serta pengecekan sistem produksi. Dalam jenis kendali mutu ini, meliputi berbagai hal seperti pengecekan peralatan yang akan digunakan untuk proses produksi secara rutin, menganalisis data karyawan yang bekerja dalam sebuah projek, serta menjalankan dan mengawasi agar standar serta protokol yang diberlakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana. 2. Quality control external Jenis pengendalian mutu yang kedua adalah quality control external yang merupakan bentuk pengendalian mutu yang memiliki kaitan dengan berbagai produk serta data sebuah perusahaan yang nantinya akan dikirim ke perusahaan eksternal yang tidak memiliki afiliasi. Contoh dari jenis kendali mutu ini adalah, ketika sebuah perusahaan memproduksi barang yang berhubungan dengan pangan, maka perusahaan tersebut dituntut untuk melakukan analisis dari nilai gizi produk tersebut serta pengecekan umur produksi suatu barang secara rutin yang harus dilakukannya sendiri melalui laboratorium yang tersedia. Namun, tetap saja di tahapan akhir untuk mengeluarkan produk tersebut ke pasaran harus melewati verifikasi dari laboratorium pihak luar serta mendapatkan label BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan. Berlangganan Gramedia Digital Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda. Rp. / Bulan Proses Quality Control Berdasarkan Edward Deming, proses quality control atau pengendalian mutu dapat dilakukan berdasarkan 4 tahap yaitu plan, exercise, check, and activeness atau yang dapat disingkat dengan sebutan PDCA. Proses PDCA ini digunakan untuk menguji serta menerapkan perubahan terhadap perusahaan dalam rangka memperbaiki kinerja proses produksi dan juga sistem yang berlaku di kemudian hari. i. Programme Tahapan yang pertama yaitu plan atau perencanaan dimana terjadinya suatu pertimbangan serta pengembangan dari sebuah rencana serta menentukan pedoman yang akan digunakan dalam proses produksi, selain itu dalam tahapan ini juga dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada semua orang yang bersangkutan dalam proses produksi mengenai pentingnya pengendalian mutu tersebut. two. Do Tahapan yang kedua yaitu do atau pelaksanaan, dimana dalam tahapan ini rencana yang sudah disusun mulai diterapkan secara perlahan dan dimulai dari skala yang kecil. Selain itu, dalam tahapan ini juga dimulai pembagian tugas pada setiap anggota secara merata menyesuaikan dengan kapasitas serta kemampuan yang mereka miliki. three. Check Tahapan yang ketiga yaitu check atau pemeriksaan, melalui tahapan ini rencana yang sudah dijalankan sebelumnya akan diperiksa apakah sudah sesuai dengan perencanaan dan apakah sudah ada perkembangan dari proses produksi yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui membandingkan produk yang sedang dalam proses produksi dengan protokol standar yang berlaku di dalamnya, dan jika terjadi sebuah isu ataupun masalah harus dapat diselesaikan secepat mungkin dan menemukan solusi yang sesuai. 4. Activeness Tahapan yang keempat yaitu action. Dalam tahapan ini, rencana yang sudah dijalankan harus melalui analisa apakah sudah sesuai dengan protokol yang ada, dan jika adanya perubahan yang terjadi segera melakukan penyesuaian jika diperlukan. Hal ini dilakukan sebagai kaitannya dengan standarisasi prosedur baru agar di kemudian hari tidak timbul suatu masalah yang sama berulang kali. Dampak dari Quality Control Pengendalian mutu atau quality control yang dilakukan sebuah perusahaan memiliki kaitan atau berhubungan dengan uji coba yang dilakukan sebelum produk dipasarkan ke masyarakat, sehingga tahapan quality control ini memberikan dampak kepada produk berupa optimasi serta perbaikan suatu produk melalui segala aspek yang dibutuhkan hingga produk tersebut layak untuk dipasarkan. Selain itu, dengan adanya pengendalian mutu atau quality control ini saat memproduksi suatu barang, dapat menghasilkan produk yang berkualitas, serta memenuhi harapan yang dimiliki perusahaan maupun konsumen yang akan menggunakannya. Metode dari Quality Control Dalam pengendalian mutu atau quality control yang dilakukan perusahaan terdapat beberapa metode yang harus dilakukan, sebagai berikut. Metode yang pertama, mampu menyediakan berbagai daftar baik daftar periksa maupun daftar barang yang diperlukan dalam proses produksi maupun penjualan suatu produk. Metode yang kedua, mampu menjamin kualitas dari sebuah produk, berbagai kegiatan yang dilakukan berupa pengembangan sebuah desain dari produk yang akan dibuat, proses produksi, perbaikan, hingga adanya pengawasan proses produksi dalam menjaga kualitas suatu produk. Metode yang ketiga, melakukan pengujian kegagalan yang memiliki kegunaan untuk melakukan segala hal untuk mengetes sebuah produk hingga gagal, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui kekurangan atau kelemahan dari produk yang akan dipasarkan tersebut. Metode yang keempat, melakukan kontrol statistik yang memiliki kegunaan untuk menguji sebagian produk yang telah diciptakan secara acak guna menjamin produk yang dibuat memenuhi kualitas yang ada secara merata. Metode yang kelima, menjamin kualitas perusahaan. Hal yang dimaksud adalah dengan memilih pimpinan dalam proses produksi dengan baik, maka divisi atau departemen lain juga dapat berpengaruh akan hal tersebut. Pimpinan yang baik dapat mempengaruhi kinerja para anggotanya sehingga mampu meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Metode yang keenam, kendali mutu total yang dilakukan bukan hanya melihat dari statistik biasa yang sudah ada dan juga berbagai metode yang sudah dilakukan. Dalam metode ini digunakan untuk memberikan gambaran produk secara lengkap serta meneliti ulang berbagai spesifikasi yang ada pada sebuah produk. Contoh dari Quality Command Pengendalian mutu yang dilakukan sebuah perusahaan bergantung pada industri perusahaan tersebut berada. Seperti contohnya, ketika perusahaan memproduksi obat-obatan maupun makanan, maka proses quality control yang tepat digunakan untuk memastikan bahwa ketika pembeli mengkonsumsi produk tersebut tidak mengalami masalah kesehatan dan menimbulkan penyakit. Oleh sebab itu perusahaan tersebut harus melakukan uji mikrobiologis serta uji kimia yang berguna untuk memeriksa hal tersebut melalui sampel yang ada dari produksi barang tersebut. Pengendalian mutu lain juga dapat kita light melalui kemasan makanan maupun minuman yang sering kita konsumsi, dimana terdapat tutorial atau cara menggunakan produk tersebut agar pembeli yang menggunakannya dapat memahami cara kerja produk tersebut. Selain itu, dalam proses produksi sebuah mobil, maka quality control atau pengendalian mutu yang dilakukan lebih berfokus pada bagaimana setiap komponen di dalamnya serta mesin yang ada dapat beroperasi dengan baik serta tidak adanya kesalahan pada setiap komponen yang ada di dalamnya. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah. Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Tujuandari kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngupoyo Boga Jengkelingan Sidoarum Godean Sleman tentang aspek penggunaan teknologi tepat guna dalam pengolahan/penanganan bunga telang yaitu metoda pengeringannya. Materi kegiatan berupa
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan, siswa dapat Peserta didik dapat menganalisis tahapan proses pengolahan makanan Pesertda didik mampu mengelola makanan awetan hewani B. Uraian Materi Ikan bandeng duri lunak yang sudah didinginkan di ruang pendingin akan dikemas menggunakan kemasan primer yang berasal dari plastik PVC yang dapat dilihat pada gambar 12. Kemasan Sekunder Bandeng Duri Lunak Bandeng duri lunak vacuum basah dibuat dengan cara bandeng duri lunak yang sudah dingin dimasukkan ke dalam plastik nylon kemudian dimicrowave selama ± 2 menit lalu di masukkan alat vacuum sealer untuk di tutup. Ketahanan dari produk ikan bandeng ini adalah selama 7 hari. Bandeng duri lunak vakum basah. Bandeng Duri Lunak Vacuum Basah 19 Ikan bandeng vacuum kering dibuat dengan cara, pertama ikan bandeng ditata dulu di loyang sesuai dengan ukuran bandeng hingga penuh total 36 loyang. Bandeng dimasukkan ke dalam oven dan dioven sesuai ukuran masing – masing bandeng. Untuk bandeng kecil antara 60 – 70 menit, untuk bandeng sedang antara 75 – 90 menit, untuk bandeng besar antara 95 – 115 menit. Setelah matang, bandeng dikeluarkan dari oven dan masuk ke ruang packing untuk didinginkan sebentar sampai bandeng menjadi hangat. Kemudian ikan bandeng dimasukkan ke dalam kemasan plastik nylon dan di tutup dengan vacuum sealer. Produk ikan bandeng ini dapat bertahan terdiri dari pencucian, penggorengan cabai dan bawang merah, penggilingan ditambah terasi dan asam jawa, penyampuran gula jawa, gula pasir, dan garam, pendinginan, dan pengemasan Ada dua cara pengemasan ikan bandeng presto, yaitu pengemasan biasa dan pengemasan vakum. Sedangkan bandeng presto yang dikemas dengan cara vakum bisa disimpan selama 20 hari pada suhu ruang dan 27 hari pada suhu rendah. Daya tahan bandeng presto juga ditunjang oleh penggunaan bumbu dalam proses pengolahannya. Bahan Awetan bahan Baku Ikan Bandeng Bahan Baku Bahan baku yang digunakan adalah ikan bandeng Chanos-chanos utuh segar, ukuran 5 ekor per kg sampai dengan 3 ekor per kg. Disarankan dalam pelatihan digunakan ikan bandeng ukuran 5 ekor per kg dan setiap kelompok peserta latihan 3-5 orang mengolah bandeng presto sebanyak dua kali masing-masing 3 kg ikan bandeng bahan baku. Selain itu ada Bahan Tambahan a Air bersih layak sebagai air minum, bGaram NaCl halus dengan mutu yang layak konsumsi digunakan dalam membuat larutan garam 3% untuk merendam ikan setelah disiangidibuang isi perut dan insang dan dicuci. Penggaraman 2 % dari berat ikan atau membuat larutan garam jenuh untuk merendam ikan pada pengolahan bandeng presto asin. Larutan garam yang diperlukan untuk perendaman awal dan perendaman akhir 6 kg ikan pada proses bandeng presto asin adalah 10 liter. Prosedur Pengolahan1. Persiapan a. Penyiapan ikan bahan baku Ikan bandeng bahan baku dipilihi yang utuh dan masih segar dari ukuran 5 ekor per kg. Dibuang insang dan isi perutnya melalui rongga insang. Dijaga jangan sampai usus/perut dan empedu pecah. Beberapa praktisi pengolah tidak membuang insang untuk menjaga kekuatan struktur kepala agar penampakan produk akhir lebih sempurna seperti ikan utuh. b. Pembuatan larutan garam Larutan garam 3 % untuk perendaman awal setelah pencucian. 10 liter larutan untuk merendam 6 kg ikan 30 ekor Larutan garam jenuh 3 kg garam dalam 10 liter air lk. 10 liter, untuk merendam 6 kg ikan pada proses pembuatan bandeng presto asin atau lk. 120 g garam halus untuk menggaraminya. c. Pembuatan bumbu Bumbu untuk perendaman dengan jumlah sebanding dengan jumlah/berat ikan bandeng yang akan direndam. Bahan-bahan yang perlu dikupas, dikupas terlebih dahulu sebelum digunakan, kemudian diblender dengan ditambah air secukupnya sehingga berupa larutan kental yang siap digunakan. Bumbu untuk sambal juga disesuaikan jumlahnya. Pada saat pembelenderan ditambahkan air masak seperlunya untuk mempercepat proses penghalusan. Setelah itu disangrai sampai cukup masak. d. Pembersihan dan pelayuan daun pisang Daun pisang segar dilayukan semalam agar mudah dibentuk dan tidak mudah robek pada saat digunakan. 2. Pencucian a. Ikan yang sudah dibuang insang dan isi perutnya dicuci bersih dengan air dingin. b. Beberapa pengolah melanjutkan pencucian ini dengan perendaman yaitu merendam ikan dalam larutan garam 3% selama 15-20 menit, kemudian ditiriskan agar struktur tubuh/daging ikan lebih kompak. Selama perendaman sebaiknya suhu larutan yang digunakan sudah cukup dingin dengan memberinya es. 3. Perendaman atau penggaraman Untuk menghasilkan produk bandeng presto bumbu, ikan bandeng yang telah bersih direndam dalam adonan bumbu selama lk. 15 – 30 menit, dimana sebagian adonan bumbu dimasukkan mengisi rongga perut ikan yang telah kosong. Untuk menghasilkan produk bandeng presto asin, ikan bandeng yang telah bersih direndam dalam larutan garam jenuh selama 2 jam atau ditaburi garam halus sebanyak 2% dari berat ikan sebelum pembungkusan dengan daun pisang. 4. Penyusunan didalam panci presto Sebelum diisi ikan, panci presto terlebih dahulu diisi air lk. separo dari antara batas sarangan panci dengan alasnya, dengan pertimbangan akan diperoleh tambahan air yang berasal dari ikan selama proses pengukusan. Ikan bandeng yang sudah diberi bumbu dan digarami dibungkus dengan daun pisang satu per satu, kemudian langsung diatur didalam presto. c. Untuk ikan bandeng ukuran 5 ekor per kg didalam presto ukuran 6 liter dapat disusun 3 kg ikan sebanyak 3 lapis dimana setiap lapisnya terdiri dari 5 ekor ikan bandeng yang masing-masing telah dibungkus daun pisang 5. Pemasakan pengukusan dengan panci presto Panci presto yang sudah diisi air dan ikan bandeng ditutup dengan benar dengan tanda antara lain posisi gagang tutup berhimpit pas dengan posisi gagang panci dan selanjutnya dipanaskan diatas kompor. Ketika uap telah keluar dari pipa ventilasi dengan teratur berarti air sudah mendidih dan udara didalam panci sudah terbuang semuanya keluar, letakkan regulator pengatur tekanan . Setelah tekanan uap cukup, pengukur tekanan mendorong naik alat pengunci interlock dan mengunci posisi gagang panic secara otomatis. Pada saat inilah hitungan waktu pemasakan dimulai dan intensitas nyala api kompor dapat dikecilkan seperlunya. Pemasakan dilakukan selama 60 – 75 menit, tergantung tingkat kelunakan tulang/duri yang diinginkan dan ukuran ikan. Untuk ikan ukuran 5 ekor per kg pemasakan selama 60 menit. Setelah waktu pemasakan cukup api kompor dimatikan, dan panci presto berisi ikan bandeng yang sudah masak dibiarkan dingin. Tutup panci baru boleh dibuka setelah pengunci interlock turun membuka dengan sendirinya. Bandeng yang ada didalamnya tidak boleh diangkat sebelum cukup dingin dimana kondisinya sudah kompak. Apabila diangkat atau dikemas dalam keadaan panas akan mudah rusak, karena kondisinya masih rapuh 6. Pengemasan, distribusi dan penyimpanan. Setelah ikan bandeng cukup dingin,diangkat dan dibuka daun pembungkusnya, untuk selanjutnya dikemas secara individual dalam kemasan plastik biasa atau kemasan plastik vakum. Untuk distribusi ke konsumen biasanya setiap kemasan bandeng disertai sambal di kemasan terpisah dan dijadikan satu dalam kemasan luar dari bahan karton berlabel produsennya. Hasil pengamatan yang pernah dilakukan bandeng presto dalam kemasan plastik vakum yang disimpan pada suhu kamar masih layak dikonsumsi dalam 3 hari sejak pembuatannya, sedangkan jika disimpan pada suhu chilling/refrigerator setelah disimpan 15 hari masih layak dikonsumsi. C. Rangkuman Prosedur Pengolahan bahan makanan awetan hewani yaitu bandeng presto Persiapan Penyiapan ikan bahan baku, Pembuatan larutan garam, pembuatan bumbu dan pembersihan dan pelayuan daun pisang Pencucian ikan yang sudah dibuang insang dan isi perutnya dicuci bersih dengan air dingin. Perendaman atau penggaraman Penyusunan didalam panci presto Pemasakan pengukusan dengan panci presto Pengemasan, distribusi dan penyimpanan. D. Penugasan Mandiri optional Pilihlah salah satu makanan awetan dri hewani yang paling menrik untuk jadikan pilhan salam usaha. Berikan Alasan dari penjelasan untuk pilihan produk kalian, sejauh mana peluang usahawan bisnisnya menurut kalian. Presentasikan kepada keluarga, atau teman sejawat kalian. E. Latihan Soal Yuk kalian menjawab pertanyaan berikut dengan jujur Jelaskan teknik tahapan pengolahan makanan awetan bandeng presto ! Uraikan tahapan pengemasan bandeng presto ! PEMBAHASAN LATIHAN SOAL 3 Teknik tahapan pengolahan bahan makanan awetan hewani yaitu bandeng presto Persiapan Penyiapan ikan bahan baku, Pembuatan larutan garam, pembuatan bumbu dan pembersihan dan pelayuan daun pisang Pencucian ikan yang sudah dibuang insang dan isi perutnya dicuci bersih dengan air dingin. Perendaman atau penggaraman Penyusunan didalam panci presto Pemasakan pengukusan dengan panci presto Pengemasan, distribusi dan penyimpanan. Persiapan Ikan bandeng bahan baku dipilihi yang utuh dan masih segar dari ukuran 5 ekor per kg. lalu dibuang insang dan isi perutnya melalui rongga insang. Dijaga jangan sampai usus/perut dan empedu pecah. Beberapa praktisi pengolah tidak membuang insang untuk menjaga kekuatan struktur kepala agar penampakan produk akhir lebih sempurna seperti ikan utuh Pembuatan larutan garam, larutan garam 3 % untuk perendaman awal setelah pencucian. 10 liter larutan untuk merendam 6 kg ikan 30 ekor lalu Larutan garam jenuh 3 kg garam dalam 10 liter air lk. 10 liter, untuk merendam 6 kg ikan pada proses pembuatan bandeng presto asin atau lk. 120 g garam halus untuk menggaraminya. Pembuatan bumbu, bumbu untuk perendaman dengan jumlah sebanding dengan jumlah/berat ikan bandeng yang akan direndam. Bahan-bahan yang perlu dikupas, dikupas terlebih dahulu sebelum digunakan, kemudian diblender dengan ditambah air secukupnya sehingga berupa larutan kental yang siap digunakan. Bumbu untuk sambal juga disesuaikan jumlahnya. Pada saat pembelenderan ditambahkan air masak seperlunya untuk mempercepat proses penghalusan. Setelah itu disangrai sampai cukup masak. Pembersihan dan pelayuan daun pisang Daun pisang segar dilayukan semalam agar mudah dibentuk dan tidak mudah robek pada saat digunakan. Pengemasan, distribusi dan penyimpanan. Setelah ikan bandeng cukup dingin,diangkat dan dibuka daun pembungkusnya, untuk selanjutnya dikemas secara individual dalam kemasan plastik biasa atau kemasan plastik vakum. Untuk distribusi ke konsumen biasanya setiap kemasan bandeng disertai sambal di kemasan terpisah dan dijadikan satu dalam kemasan luar dari bahan karton berlabel produsennya. Hasil pengamatan yang pernah dilakukan bandeng presto dalam kemasan plastik vakum yang disimpan pada suhu kamar masih layak dikonsumsi dalam 3 hari sejak pembuatannya, sedangkan jika disimpan pada suhu chilling/refrigerator setelah disimpan 15 hari masih layak dikonsumsi. F. Penilaian Diri Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar perencanaan usaha pengolahan makanan awetan bahan baku hewani, berikut diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan matero pada pembelajaran 3 ini di table berikut Jika menjawab “ TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pejarilah kembali materi tersebut dalam Modul ini dan pelajati ulang kegiatan belajar perencanaan usaha pengelolaan makanan awetan dari bahan hewani yang sekiramya perlu kalian ulang dengan bimbingan guru atau orang tua dan teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi ! . Dan apabila kalian menjawab “YA “ pada semua pertanyaan maka lanjutkan berikut.

MakalahTugas Perencanaan Unit Pengolahan Pangan dengan judul "Perencanaan Usaha Pengolahan Teh Rasa Buah toiTea' dengan Kapasitas Produksi 210 Botot fuSZO-f Per Hari', yang diajukan oleh Rubin (6103014038), Fabiola Wiyogo (6103014039), Steve Oktalion (6 1030 14096), disetujui oleh dosen pembimbing. Dosen Pembimbing, Dr. Ignatius Srianta. S I'P

Pendahuluan Hello Readers! Kali ini kita akan membahas tentang tahapan akhir dalam usaha pengolahan makanan. Setelah melalui tahap awal seperti pengepakan bahan baku, pengolahan, dan pengemasan, tahap akhir ini sangat penting untuk memastikan produk makanan yang dihasilkan siap dikonsumsi dan aman bagi kesehatan. Yuk, simak penjelasannya! Pemeriksaan Produk Tahapan akhir dalam usaha pengolahan makanan adalah memeriksa produk yang telah dihasilkan. Produk makanan yang telah diolah harus melalui pemeriksaan yang ketat sebelum dijual ke konsumen. Pemeriksaan meliputi pengecekan aroma, rasa, tekstur, warna, dan bentuk produk. Jika ada yang tidak sesuai dengan standar kualitas, maka produk tersebut harus segera dibuang atau direvisi. Pengemasan Setelah melalui tahap pemeriksaan, produk makanan harus dikemas dengan baik dan benar. Pengemasan bertujuan untuk menjaga kebersihan produk, memperpanjang masa simpan, serta mempermudah dalam distribusi dan penjualan. Pengemasan juga dapat meningkatkan nilai jual dan daya tarik produk. Pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik, kemasan kertas, kemasan kaleng, atau kemasan botol. Label Produk Label produk sangat penting dalam usaha pengolahan makanan. Label harus mencantumkan informasi yang jelas dan akurat tentang produk, seperti nama produk, bahan-bahan, tanggal kadaluarsa, dan informasi gizi. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kesehatannya. Penyimpanan Setelah produk makanan dikemas dan diberi label, tahap selanjutnya adalah penyimpanan. Produk makanan harus disimpan dalam kondisi yang aman dan sesuai dengan jenis produknya. Produk yang mudah rusak seperti daging dan sayuran harus disimpan di suhu yang rendah agar tidak cepat busuk. Produk makanan yang kering seperti mie dan biskuit harus disimpan dalam wadah yang kedap udara agar tidak cepat lembab. Pengiriman Setelah melalui tahap penyimpanan, produk makanan siap untuk dikirim ke konsumen. Pengiriman harus dilakukan dengan hati-hati agar produk makanan tetap dalam kondisi baik dan aman selama perjalanan. Pengiriman dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan yang bersih dan terawat serta memperhatikan suhu dan kelembapan selama perjalanan. Komersialisasi Tahap akhir dalam usaha pengolahan makanan adalah komersialisasi. Produk makanan yang telah melalui tahap pengemasan, label, penyimpanan, dan pengiriman siap untuk dipasarkan dan dijual ke konsumen. Komersialisasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, seperti melalui toko, pasar tradisional, atau online. Standar Kualitas Produk Ketika memproduksi produk makanan, sangat penting untuk memperhatikan standar kualitas produk. Standar kualitas produk makanan mencakup beberapa hal seperti keamanan pangan, kandungan gizi, dan nilai jual. Jika produk makanan tidak memenuhi standar kualitas yang ditentukan, maka produk tersebut tidak layak untuk dijual ke pasaran. Keamanan Pangan Keamanan pangan adalah salah satu faktor terpenting dalam produksi produk makanan. Keamanan pangan meliputi beberapa hal seperti kebersihan bahan baku, sanitasi produksi, dan penggunaan bahan pengawet yang aman. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk makanan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan konsumen. Kandungan Gizi Selain keamanan pangan, kandungan gizi produk makanan juga harus diperhatikan. Kandungan gizi yang baik dapat meningkatkan nilai jual produk makanan serta memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen. Beberapa kandungan gizi yang penting dalam produk makanan adalah protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Nilai Jual Produk Nilai jual produk makanan juga sangat penting dalam usaha pengolahan makanan. Nilai jual dapat ditingkatkan dengan cara memberikan keunikan pada produk, seperti rasa yang berbeda, tampilan yang menarik, atau kemasan yang unik. Produk makanan dengan nilai jual yang tinggi dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan keuntungan bisnis. Peraturan Pemerintah Dalam usaha pengolahan makanan, sangat penting untuk memperhatikan peraturan pemerintah terkait produksi dan penjualan produk makanan. Peraturan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen dari produk makanan yang tidak aman dan tidak sehat. Beberapa peraturan pemerintah yang harus diperhatikan dalam usaha pengolahan makanan adalah peraturan tentang bahan pengawet, label produk, dan standar kualitas produk. Pelatihan Karyawan Karyawan yang terlibat dalam usaha pengolahan makanan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memproduksi produk makanan yang aman dan berkualitas. Oleh karena itu, pelatihan karyawan dalam hal keamanan pangan, sanitasi produksi, dan teknik produksi sangat penting dalam usaha pengolahan makanan. Perbaikan Produk Setelah produk makanan dihasilkan dan dipasarkan, tidak menutup kemungkinan bahwa ada masalah atau kekurangan pada produk tersebut. Oleh karena itu, perbaikan produk sangat penting dalam usaha pengolahan makanan. Perbaikan produk dapat dilakukan dengan cara merevisi resep, mengganti bahan baku, atau meningkatkan teknik produksi. Penanganan Produk Kembali Jika terdapat produk makanan yang tidak memenuhi standar kualitas atau tidak aman untuk dikonsumsi, maka produk tersebut harus segera ditangani kembali. Penanganan produk kembali dapat dilakukan dengan cara mengambil kembali produk dari pasaran atau melakukan recall produk. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran produk makanan yang tidak aman dan membahayakan kesehatan konsumen. Kebersihan Lingkungan Selain kebersihan bahan baku dan sanitasi produksi, kebersihan lingkungan juga penting dalam usaha pengolahan makanan. Lingkungan produksi yang bersih dan sehat dapat meminimalkan risiko kontaminasi produk makanan oleh mikroorganisme atau benda asing lainnya. Pemakaian Alat Produksi Alat produksi yang digunakan dalam usaha pengolahan makanan harus bersih dan terawat dengan baik. Alat produksi yang kotor atau rusak dapat mengganggu kualitas produk makanan yang dihasilkan. Oleh karena itu, pemeliharaan dan perawatan alat produksi harus dilakukan secara rutin. Pemakaian Bahan Pengawet Bahan pengawet yang digunakan dalam produksi produk makanan harus aman dan sesuai dengan standar kualitas. Pemakaian bahan pengawet yang berlebihan atau tidak sesuai dengan standar kualitas dapat membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, pemakaian bahan pengawet harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Pemakaian Bahan Tambahan Bahan tambahan yang digunakan dalam produksi produk makanan harus aman dan sesuai dengan standar kualitas. Pemakaian bahan tambahan yang tidak sesuai dengan standar kualitas dapat mengganggu kualitas produk makanan. Oleh karena itu, pemakaian bahan tambahan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan tidak mengganggu kualitas produk makanan. Pengemasan yang Tepat Pengemasan yang tepat sangat penting dalam usaha pengolahan makanan. Pengemasan yang tidak tepat dapat mengganggu kualitas produk makanan dan membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, pemilihan kemasan yang sesuai dengan jenis produk makanan harus diperhatikan dengan baik. Penyimpanan yang Benar Penyimpanan yang benar sangat penting dalam usaha pengolahan makanan. Penyimpanan yang tidak benar dapat mengganggu kualitas produk makanan dan membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, penyimpanan produk makanan harus dilakukan dalam kondisi yang sesuai dengan jenis produknya. Kesimpulan Tahapan akhir dalam usaha pengolahan makanan sangat penting untuk memastikan produk makanan yang dihasilkan siap dikonsumsi dan aman bagi kesehatan. Tahapan akhir meliputi pemeriksaan produk, pengemasan, label produk, penyimpanan, pengiriman, dan komersialisasi. Produk makanan yang dihasilkan harus memenuhi standar kualitas yang ditentukan oleh peraturan pemerintah. Oleh karena itu, keamanan pangan, kandungan gizi, dan nilai jual produk harus diperhatikan dengan baik. Selain itu, pemeliharaan dan perawatan alat produksi serta kebersihan lingkungan produksi juga sangat penting dalam usaha pengolahan makanan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai usaha pengolahan makanan. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya! Kemasanmerupakan tahapan akhir dari sebuah produksi dan memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem penyimpanan bahan makanan. Pengertian Laporan Kegiatan Usaha Makanan Khas Daerah. Laporan adalah segala sesuatu, baik itu peristiwa atapun kegiatan 10+ Cara Tahapan Akhir Dari Pembuatan Pengolahan Pangan Adalah Terbaru. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah moist heat. Itu tahapan produksi suatu produk adalah fase. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah tahapan/proses pembuatan dalam mengolah bahan pangan agar dapat dihasilkan produk pengolahan yang sesuai dengan kegunaan,. Tahapan terakhir dari proses pembuatan produk olahan pangan adalah…. Urutan tahapan pengolahan pangan yang benar, yaitu perencanaan, pelaksanaan pembuatan, dan penyajian atau pengemasan, dan evaluasi. Tahapan akhir dari pengolahan bahan pangan, adalah. Jelaskan tahapan cara pengolahan bahan pangan sayuran menjadi minuman kesehatan jus * 16 minutes ago. Tahapan terakhir dari proses pembuatan produk. Tahapan terakhir dari proses pembuatan Akhir Dari Proses Pembuatan Produk Olahan Pangan Akhir Dari Proses Pembuatan Produk Olahan Pangan Akhir Dari Pengolahan Bahan Pangan, Akhir Dari Proses Pembuatan Produk Olahan Pangan Tahapan Pengolahan Pangan Yang Benar, Yaitu Perencanaan, Pelaksanaan Pembuatan, Dan Penyajian Atau Pengemasan, Dan Nilai Yang Diberikan Baik Terakhir Dari Proses Pembuatan dari 10+ Cara Tahapan Akhir Dari Pembuatan Pengolahan Pangan Adalah Terbaru. Membuat daftar komponen suatu produk dan. Di akhir pembuatan pengolahan bahan pangan buah menjadi makanan, ujilah hasilnya dengan cara mencobamerasakan makananmu. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah moist heat. Ketika Nilai Yang Diberikan Baik Berarti. Tahap akhir dari proses pembuatan produk olahan pangan adalah. Tahapan akhir dari proses pembuatan produk olahan pangan adalah. Dalam pengolahan bahan makanan, kita perlu membiasakan dengan merencanakan merancang. Tahapan Terakhir Dari Proses Pembuatan Produk. Dalam pengolahan bahan makanan, kita perlu membiasakan dengan merencanakan merancang. Berikut merupakan tahap akhir dari proses pembuatan produk olahan pangan adalah. 8 tahapan dalam proses mengembangkan produk. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah moist heat. Pengawetanbertujuan untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan tersebut. Salah satu usaha untuk meningkatkan daya simpan dan daya awet pada produk ikan adalah dengan pengalengan ikan (Winarno, 1980). harus baik. E. Keunggulan dan Kerugian Metode Pengemasan Keunggulan utama penggunaan kaleng sebagai wadah bahan pangan adalah:
Tahapan akhir dalam usaha pengolahan makanan adalah? persiapan bahan memanir memotong menyajikan memasak Jawaban yang benar adalah D. menyajikan. Dilansir dari Ensiklopedia, tahapan akhir dalam usaha pengolahan makanan adalah menyajikan. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. persiapan bahan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. memanir adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. [irp] Menurut saya jawaban C. memotong adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. menyajikan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. [irp] Menurut saya jawaban E. memasak adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. menyajikan. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
DIREKTORATPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PELAKU USAHA DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat 10560 - INDONESIA Telp. (021) 428 78701, Fax. (021) 428 78701 subditppu18@gmail.com Hak cipta Ilustrasi pengertian pengemasan dan fungsi dari pengemasan, sumber foto oleh Agenlaku Indonesia on UnsplashDalam proses pengolahan dan pembuatan makanan tahapan ada tahapan pengemasan, di mana tahap pengemasan adalah tahapan akhir dari proses pembuatan produk olahan pangan. Tahapan pengemasan memiliki peran yang penting saat ini, apalagi di era digital seperti sekarang suatu olahan pangan harus memiliki kemasan yang menarik tetapi juga harus higienis. Pada artikel kali ini akan kita bahas mengenai pengertian pengemasan dan fungsi dari Pengemasan, Tahap Akhir dari Proses Pembuatan Produk Olahan PanganDikutip dari buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan karya Arif Suharson, 2021 87 dijelaskan bahwa pengertian kemasan adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa untuk mempersiapkan barang atau produk agar dapat didistribusikan, dijual, disimpan, dan digunakan. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan modal kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang KemasanIlustrasi pengertian pengemasan dan fungsi dari pengemasan, sumber foto oleh Mildlee on UnsplashPada dasarnya kemasan memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai fungsi protektif dan fungsi promosi. Sebagai fungsi protektif kemasan menjadi pelindung atau keamanan produk dari hal-hal yang dapat merusak produk. Misalnya panas atau tekanan karena proses distribusi yang memerlukan waktu yang lama. Dengan kemasan yang baik maka akan melindungi produk dari kerusakan dan resiko cacat yang dapat merugikan pembeli maupun yang kedua adalah sebagai promosi karena kemasan merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh konsumen sehingga kemasan menjadi senjata utama dalam hal pemasaran suatu produk. Sehingga dalam membuat sebuah kemasan harus menarik baik dari sisi desain, warna, ukuran, dan lain KemasanKemasan sendiri terdiri dari beberapa jenis, berdasarkan struktur isi kemasan dibagi menjadi tiga. Yang pertama adalah kemasan primer yaitu bahan kemas yang menjadi wadah langsung dari adalah kemasan sekunder atau wadah yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap kelompok kemasan lainnya misalnya kardus. Dan yang ketiga adalah kemasan tersier atau kemasan yang digunakan untuk menyimpan dan melindungi produk selama proses adalah pembahasan terkait dengan pengertian pengemasan atau biasa dikenal tahap akhir dari proses pembuatan produk olahan pangan. Karena pengemasan memiliki peran penting jadi harus diperhatikan oleh setiap produsen. WWN Pengertianpertambanagn mineral bukan logam dan batuan, adalah usaha Pertambangan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral dan batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, . . 17 panjiwicaksono3758 panjiwicaksono3758 Wirausaha Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan paltinud paltinud Jawabanmenyajikan Penjelasankarena itu tahap terakhir Iklan Iklan Pertanyaan baru di Wirausaha Berikut yang tidak dapat menggantikan presiden dalam melakukan kewenangan sebagai pengambil sumpah adalah? Yang bukan merupakan penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayahnya yaitu daerah? analisis resiko adalah​ 1. Berikut ini adalah alat dan bahan pembuatan guci dari bahan kulit telur, kecuali .....A. kulit telur ayam,bebek, puyuh B. lemC. amplas halusD. … pensilE. scrap2. Jenis Anthurium yang tumbuh dan berkembang di indonesia yaitu .....A. anthurium kuping gajahB. anthurium lidah gajahC. anthurium wali songoD. hanya a dan b yang benarE. a, b dan c benar semua 3. Tanaman Anthurium yang memiliki bentuk daun artistik ini tidak terlalu suka cahaya matahari perlu dipasangkan paranet ...... %A. 60B. 65C. 70D. 75E. 80​ 1. Ada banyak cara bagi wirausaha kerajinan untuk mengembangkan ide peluang usahanya, diantaranya adalah ....A. memberikan aturan yang sesuaiB. member … ikan kebebasan dan dorongan kreativitasC . menuntun kreativitasD. mengatur kebebasan dan kreativitas E. mengasah kreativitas 2. Berikut peralatan untuk membuat keramik berikut ini, kecuali .....A. rol kayuB. sponC. amplasD. butsir E. pemotong tanah​ Sebelumnya Berikutnya Iklan
\n tahapan akhir dalam usaha pengolahan makanan adalah
wtMH.
  • cnfnhk4a09.pages.dev/296
  • cnfnhk4a09.pages.dev/118
  • cnfnhk4a09.pages.dev/477
  • cnfnhk4a09.pages.dev/163
  • cnfnhk4a09.pages.dev/382
  • cnfnhk4a09.pages.dev/317
  • cnfnhk4a09.pages.dev/380
  • cnfnhk4a09.pages.dev/274
  • tahapan akhir dalam usaha pengolahan makanan adalah